Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pembinaan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Yudian Wahyudi, menegaskan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila sebagai kunci membentuk karakter Pancasila pada generasi bangsa.
Menurut dia, lunturnya pendidikan Pancasila sejak era reformasi menjadi tanggung jawab bersama untuk menguatkan ideologi Negara.
Baca Juga
“Maka saat ini BPIP telah gotong royong dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Kementerian Lembaga lainnya untuk menghidupkan dan menguatkan kembali melalui BTU Pendidikan Pancasila,” kata Prof Yudian saat keynote speech dalam kegiatan Pembinaan Ideologi Pancasila di Pekanbaru, Riau, Sabtu, (4/5/2024).
Advertisement
Dia menjelaskan, implementasi BTU Pendidikan Pancasila yang menitikberatkan pada praktik aktualisasi nilai-nilai Pancasila diharapkan mampu mengokohkan para pelajar terhadap pengetahuan, keyakinan dan habituasi Pancasila.
“Pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar dan ideologi negara, pandangan hidup bangsa, falsafah dasar bangsa dan pemersatu bangsa secara berkesinambungan dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi,” yakin dia.
Prof Yudian mengungkap, metode pembelajaran yang dihadirkan dalam BTU Pendidikan Pancasila menggunakan model student centered learning sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Dipastkkam dengan model tersebut maka rasa ingin tahu, kreativitas, pola pikir kritis, serta sikap gotong-royong akan terdorong. Sehingga metodenya adalah 70 persen praktik dan 30 persen teori.
“Diharapkan tujuan implementasi BTU ini para pemangku kepentingan kembali menghadirkan materi pendidikan Pancasila yang sesuai dengan fakta sejarah kelahiran, perumusan, dan penetapan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, pandangan hidup bangsa, dan falsafah dasar bangsa,” harap dia.
"Oleh karena itu kegiatan ini menjadi sarana untuk memaksimalkan pengimplementasian BTU Pendidikan Pancasila di satuan pendidikan kita", imbuh dia.
Diikuti 500 Peserta
Senada dengan itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir. Prakoso, menyampaikan kegiatan ini diikuti 500 peserta meliputi Dosen, Guru dan Mahasiswa di wilayah Provinsi Riau.
"Di dalam Undang-undang kita menyebutkan bahwa negara kita memiliki tujuan yaitu memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia", kata dia.
Ia juga mengungkapkan BTU Pendidikan Pancasila sangat penting karena akan merubah perilaku masyarakat dalam berkehidupan sehari-hari.
"Sebagai Dosen dan Guru menjadi kewajiban untuk menyampaikan dan menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila kepada anak didiknya, sehingga Indonesia lebih maju dan lebih kuat", minta dia.
Asisten Daerah Kota Pekanbaru Masykur Tarmizi menambahkan, pihaknya mengapresiasi dan terima kasih kepada BPIP yang sudah berkesempatan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.
"Atas nama pemerintah Kota Pekanbaru, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPIP" ujar dia.
Menurut Masykur, Kota Pekanbaru yang merupakan bagian Provinsi Riau memiliki 37 etnis sehingga Pekanbaru adalah miniaturnya Indonesia yang penuh dengan Kebhinekaan.
"Pendidikan Pancasila dipastikan akan mempengaruhi aspek-aspek pada manusia baik dari kognitif, afektif maupun psikomotorik", ucap Masykur.
Pihaknya mengingatkan kepada peserta untuk terus membangun komunikasi, gotong royong dalam memajukan kualitas Pendidikan di Indonesia khususnya di Pekanbaru melalui BTU Pendidikan Pancasila.
"Mari kita saling mengingatkan, bangun komunikasi, gotong royong dalam memajukan kualitas Pendidikan", ajak dia.
Advertisement